1.Jelaskan perbedaan antara autoinfeksi dan
retroinfeksi pada enterobius vermigularis
·
Autoinfeksi :
jika telur yang terdapat di anus masuk ke sela-sela kuku saat menggaruk anus yang gatal, kemudian telur masuk saluran pencernaan ketika kita tidak mencuci tangan sebelum makan.
·
Retroinfeksi : terjadi jika telur-telur di sekitar anus menetas dan masuk kembali ke usus besar
2.Tuliskan ciri-ciri dari gastropoda, cephaluphoda
dan bivalvia serta tuliskan masing-masing 3 contoh spesiesnya
a.
Ciri-ciri
gastropoda (berkaki perut)
·
Bergerak dengan menggunakan perut
·
Kebanyakan
gastropoda memiliki cangkang berbentuk
kerucut
·
Anus
terletak dibagian anterior tubuh
·
Dapat
dijumpai di laut, air tawar,atau di darat.
·
Di
air bernapas dengan insang, dan di darat bernapas dengan rongga mantel yang berfungsi seagau paru-paru sederhana.
Contoh: siput bercangkang,
siput telanjang,keong, kelomang.
b.
Ciri-ciri
cephalophoda (kaki kepala)
·
Memiliki
kepala yang dilingkari oleh kaki-kaki yang bermodifikasi menjadi
tentakel-tentakel
·
Memiliki
alat pengisap
·
Pada
umumnya tidak bercangkang ,kecuali nautilus.
·
Dapat
mengubah warna tubuhnya
·
Umumnya
memiliki kantong tinta
Contoh: cumi-cumi, ikan
sotong, gurita.
c.
Ciri-ciri
bivalvia
·
Memiliki
dua buah/setangkup cangkang
·
Tidak
memiliki kepala dan tentakel
·
Memiliki
kaki kapak untuk bergerak dan menggali pasir.
Contoh: kerang bulu, remis
laut , tiram.
3.Tuliskan ciri-ciri crustaceae serta tuliskan
pula contoh spesiesnya !
Ciri ciri Crustacea :
1. Tubuhnya terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu Sefalothoraks ( Kepala dan dada yang menyatu ) , dan badan belakang / perut ( Abdomen )
2. Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki
3. Pada bagian perut ( Abdomen ) terdapat 5 kaki renang
4. Pada kelapa - dada terdapat sepasang antena, sepasang rahang atas ( Maksila ) , dan sepasang rahang bawah ( Mandibula )
5. Pada bagian kepala - dada terdapat 5 pasang kaki ( 1 pasang capit dan 4 pasang kaki jalan )
1. Tubuhnya terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu Sefalothoraks ( Kepala dan dada yang menyatu ) , dan badan belakang / perut ( Abdomen )
2. Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki
3. Pada bagian perut ( Abdomen ) terdapat 5 kaki renang
4. Pada kelapa - dada terdapat sepasang antena, sepasang rahang atas ( Maksila ) , dan sepasang rahang bawah ( Mandibula )
5. Pada bagian kepala - dada terdapat 5 pasang kaki ( 1 pasang capit dan 4 pasang kaki jalan )
6. Pada bagian kepala dilindungi oleh kulit keras ( Karapas )
7. Dibagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai
8. Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan ekor
9. Sistem pencernaan : Mulut --> Kerongkongan --> Lambung --> Usus --> Anus
10. Bernapas dengan insang
11. Sistem saraf Crustacea merupakan susunan saraf tangga tali
7. Dibagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai
8. Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan ekor
9. Sistem pencernaan : Mulut --> Kerongkongan --> Lambung --> Usus --> Anus
10. Bernapas dengan insang
11. Sistem saraf Crustacea merupakan susunan saraf tangga tali
12. Sistem peredaran darah terbuka
13. Fertilisasi internal
14. Pada umumnya perkembangan melalui fase larva
15. Mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada
13. Fertilisasi internal
14. Pada umumnya perkembangan melalui fase larva
15. Mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada
16. Habitat tertutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di
darat .
Contoh spesies : Daphnia sp, Assellus aquaticus, Gammarus sp
Contoh spesies : Daphnia sp, Assellus aquaticus, Gammarus sp
4. Jelaskan siklus hidup dari enterobius vermularis
Perkawinan (atau persetubuhan) cacing jantan dan betina kemungkinan terjadi di sekum. Cacing jantan mati setelah kawin dan cacing betina mati setelah bertelur. Cacing betina yang mengandung 11.000-15.000 butir telur akan bermigrasi ke daerah sekitar anal (perianal) untuk bertelur. Migrasi ini berlangsung 15 – 40 hari setelah infeksi. Telur akan matang dalam waktu sekitar 6 jam setelah dikeluarkan, pada suhu tubuh. Dalam keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13 hari.
Infeksi dan Penularan
Penularan dapat dipengaruhi oleh :
1. Penularan dari tangan ke mulut (hand to mouth), setelah anak – anak menggaruk daerah sekitar anus oleh karena rasa gatal, kemudian mereka memasukkan tangan atau jari – jarinya ke dalam mulut. Kerap juga terjadi, sesudah menggaruk daerah perianal mereka menyebarkan telur kepada orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda maupun pakaian yang terkontaminasi. Telur Enterobius vermicularis menetas di daerah perianal kemudian larva masuk lagi ke dalam tubuh (retrofeksi) melalui anus terus naik sampai sekum dan tumbuh menjadi dewasa. Cara inilah yang kita kenal sebagai : autoinfeksi
2. Debu merupakan sumber infeksi oleh karena mudah diterbangkan oleh angin sehingga telur yang ada di debu dapat tertelan.
3. Anjing dan kucing bukan mengandung cacing kremi tetapi
dapat menjadi sumber infeksi oleh karena telur dapat menempel pada bulunya.
Parasit ini kosmopolit tetapi lebih banyak ditemukan di daerah dingin daripada di daerah panas. Hal ini mungkin disebabkan karena pada umumnya orang di daerah dingin jarang mandi dan mengganti baju dalam. Penyebaran cacing ini juga ditunjang oleh eratnya hubungan antara manusia satu dengan lainnya serta lingkungan yang sesuai.
Frekuensi di Indonesia tinggi, terutama pada anak dan lebih banyak ditemukan pada golongan ekonomi lemah. Frekuensi pada orang kulit putih lebih tinggi daripada orang negro.
Penyebaran cacing kremi lebih luas dari cacing lain. Penularan dapat terjadi pada suatu keluarga atau kelompok-kelompok yang hidup dalam satu lingkungan yang sama seperti asrama atau rumah piatu. Telur cacing dapat diisolasi dari debu di ruangan sekolah atau kafetaria sekolah dan mungkin ini menjadi sumber infeksi bagi anak-anak sekolah. Di berbagai rumah tangga dengan beberapa anggota keluarga yang mengandung cacing kremi, telur cacing dapat ditemukan (92%) di lantai, meja, kursi, bufet, tempat duduk kakus (toilet seats), bak mandi, alas kasur, pakaian. Hasil penelitian menunjukkan angka prevalensi pada berbagai golongan manusia 3-80%. Penelitian di daerah Jakarta Timur melaporkan bahwa kelompok usia terbanyak yang menderita entrobiasis adalah kelompok usia antara 5-9 tahun yaitu terdapat 46 anak (54,1%) dari 85 anak yang diperiksa.
Penularan dapat dipengaruhi oleh :
1. Penularan dari tangan ke mulut (hand to mouth), setelah anak – anak menggaruk daerah sekitar anus oleh karena rasa gatal, kemudian mereka memasukkan tangan atau jari – jarinya ke dalam mulut. Kerap juga terjadi, sesudah menggaruk daerah perianal mereka menyebarkan telur kepada orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda maupun pakaian yang terkontaminasi. Telur Enterobius vermicularis menetas di daerah perianal kemudian larva masuk lagi ke dalam tubuh (retrofeksi) melalui anus terus naik sampai sekum dan tumbuh menjadi dewasa. Cara inilah yang kita kenal sebagai : autoinfeksi
2. Debu merupakan sumber infeksi oleh karena mudah diterbangkan oleh angin sehingga telur yang ada di debu dapat tertelan.
3. Anjing dan kucing bukan mengandung cacing kremi tetapi
dapat menjadi sumber infeksi oleh karena telur dapat menempel pada bulunya.
Parasit ini kosmopolit tetapi lebih banyak ditemukan di daerah dingin daripada di daerah panas. Hal ini mungkin disebabkan karena pada umumnya orang di daerah dingin jarang mandi dan mengganti baju dalam. Penyebaran cacing ini juga ditunjang oleh eratnya hubungan antara manusia satu dengan lainnya serta lingkungan yang sesuai.
Frekuensi di Indonesia tinggi, terutama pada anak dan lebih banyak ditemukan pada golongan ekonomi lemah. Frekuensi pada orang kulit putih lebih tinggi daripada orang negro.
Penyebaran cacing kremi lebih luas dari cacing lain. Penularan dapat terjadi pada suatu keluarga atau kelompok-kelompok yang hidup dalam satu lingkungan yang sama seperti asrama atau rumah piatu. Telur cacing dapat diisolasi dari debu di ruangan sekolah atau kafetaria sekolah dan mungkin ini menjadi sumber infeksi bagi anak-anak sekolah. Di berbagai rumah tangga dengan beberapa anggota keluarga yang mengandung cacing kremi, telur cacing dapat ditemukan (92%) di lantai, meja, kursi, bufet, tempat duduk kakus (toilet seats), bak mandi, alas kasur, pakaian. Hasil penelitian menunjukkan angka prevalensi pada berbagai golongan manusia 3-80%. Penelitian di daerah Jakarta Timur melaporkan bahwa kelompok usia terbanyak yang menderita entrobiasis adalah kelompok usia antara 5-9 tahun yaitu terdapat 46 anak (54,1%) dari 85 anak yang diperiksa.
5. Tuliskan ciri-ciri filum mullusca
Ø
Mollusca disebut hewan bertubuh
lunak karena tubuhnya dilindungi oleh mantel, yaitu berupa lapisan jaringan
tenutup organ viseral. Selain itu, mollusca dapat membuat cangkang dari bahan
kalsium karbonat dan kalsit (CaCO3).
Hewan ini termasuk triploblastik selomata dengan
sistem pencernaan makanan yang sempurna tersusun atas mulut, kerongkongan,
lambung, usus, dan anus. Habitatnya meliputi perairan tawar, perairan laut, dan
tanah yang lembap.
Sistem syaraf berupa cincin esophagus dan dua cabang
syaraf yang menyarafi mantel dan kaki. System peredaran darahnya terbuka, darah
mendapat oksigen dari insang. System ekskresi menggunakan ginjal. Reproduksi
secara seksual dan aseksual, ada hewan jantan dan betina.
6.Jelaskan yang kau ketahui tentang hirudo
medicinalis! Serta jelaskan pula yang dimaksud ektoparasit temporer pada hirudo
tersebut
7. Gambarkan struktur tubuh dari cephalopoda
(loligo sp)
8. Tuliskan 8 contoh spesies dari nemathelminthes
1.
Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
2.
Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
3.
Trichinella spiralis (cacing otot)
4.
Ascaris megalocephala (parasit pada usus kuda)
5.
Ascaris suilae (parasit dalam usus halus babi)
6.
Necator americanus
7.
Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
8.
Wuchereria bancrofti (cacing filaria)
9.Jelaskan perbedaan antara annelid dan
nemathelminthes
Ø
Nemathelmintes (Nematoda) memiliki tubuh
berbentuk gilik memanjang sehingga disebut juga cacing gilik, tubuhnya tidak
bersegmen, bersimetris bilateral, dan memiliki 3 lapisan jaringan tubuh
(triplublastik) dengan rongga tubuh semu (pserdusclomata). Tubuh yang gilik itu
dilapisi oleh kutikula yang tipis dan elastis, sedangkan annelida atau berarti
cincin kecil, tubuh annelid bersimetris bilateral, panjang, dan
bersegmen-segmen, atau ruas-ruas tubuh annelid terlihat seperti susunan cincin
kecil. Segmen-segmen tersebut bersifat metameri, artinya setiap segmen memiliki
kesamaan struktur, baik bentuk maupun organ-organ dalamnya, dengan segmen yang
lain. Di bagian dalam tubuh, antar segmen dipisahkan oleh sekat (septa).
10. Jelaskan perbedaan antara polychaeta dan
oligochaeta serta tuliskan masing-masing 2 contoh spesiesnya
Jawaban buku paket bio A hal. 167
11.Gambarkan struktur tubuh dari salah satu spesies
dari kelas gastropoda
12.Jelaskan peranan annelida bagi kehidupan manusia
Ø
Cacing tanah banyak digunakan orang sebagai
pakan unggas dan umpan untuk memancing ikan, selain itu berguna sebagai
penggembur tanah pertanian.
Lintah (Hirudo
medicinalis) berguna dalam pengobatan modern karena menghasilkan hirudin, yaitu zat antipenggumpal darah
atau antikoagulan
Cacing palolo (Euniceviridis)
dan cacing wawo (Lysidice oele)
berguna sebagai bahan makanan karena mengandung protein
13.Tuliskan contoh-contoh spesies dari bivalvia
Ø
Pinctada
margaritifera, Pinctada maxima, Anadora antiquata (Kerang bulu), Mytilus edulis ( remis laut), dan Ostrea
cucullata (tiram).
14. Jelaskan proses terbentuknya mutiara dari kerang
mutiara
Jawaban buku paket bia A hal 175
15. Deskripsikan ordo dekapoda ( udang dan kepiting)
16.Bandingkan antara crustaceae, insekta, arahnida,
diplopoda, dan chilopoda ditinjau dari pembagian tubuh, kaki, sayap, alat
respirasi antenna dan habitat
17. Jelaskan fungsi berikut : - darah, tentakel
panjang dan pendek pada gastropoda
- statosista pada bivalvia
- cairan tinta pada cephalopoda
a)
Darah, tentakel panjang
dan pendek pada gastropoda
Darah berfungsi untuk mengangkut O2 keseluruh
tubuh dan mengangkut sisa-sisa pembakaran.
Tentakel panjang : pada ujung tentakel panjang terdapat
mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.
Tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba.
b)
Statosisita pada bivalvia
Statosista pada bivalvia merupakan alat indera yang
berfungsi sebagai alat keseimbangan, terletak di belakang ganglion pedal dan
memiliki sel-sel sensoris pada ujung siphons ventral.
c)
Cairan tinta pada
cephalopoda (cumi-cumi)
Cairan tinta tersebut berwarna hitam yang mengandung
pigmen melanin. Caiaran tersebut berfungsi untuk melindungi diri dari musuh,
jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi akan menyemprotkan tinta hitam keluar,
sehingga air menjadi keruh dan kemudian meloloskan diri dari musuh.
18. Jelaskan peranan mollusca bagi kehidupan manusia
Buku paket A hal 175
19. Gambar dan jelaskan 3 lapisan cangkang pada
bivalvia/pelecypoda/lamellabranchiiata!
Ø
Cangkang pelecypoda terdiri atas tiga lapisan,
yaitu periostrakum, prismatik, dan nakreas. Periostrakum merupakan lapisan
terluar yang terdiri atas zat kitin sebagai lapisan pelindung. Lapisan
prismatik merupakan lapisan di bagian tengah yang terdiri atas Kristal-kristal
kalsit berbentuk prisma. Lapisan nakreas (lapisan induk mutiara) merupakan
lapisan bagian dalam berupa lapisan tipis dan parallel dari kalsium karbonat
atau kalsit (CaCO3) untuk membentuk mutiara.
20.Jelaskan perbedaan antara Apterigota dan
Pterigota, sebutkan pula contoh spesiesnya !
SUB KELAS
APTERYGOTA.
Sub kelas Apterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
•) Tidak bersayap.
•) Tidak mengalami metamorfosis (ametabola).
•) Tipe mulutnya menggigit.
•) Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas.
•) Antenanya panjang tidak beruas-ruas.
Contoh speciesnya yaitu kutu buku (Lepisma sacharina), kutu buku dapat merusak buku karena dapat mengeluarkan enzim selulase.
sedangkan
SUB KELAS PTERYGOTA.
Sub kelas Pterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
•) Memiliki sayap.
•) Mengalami metamorfosis.
•) Tipe mulutnya bervariasi.
Sub kelas Apterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
•) Tidak bersayap.
•) Tidak mengalami metamorfosis (ametabola).
•) Tipe mulutnya menggigit.
•) Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas.
•) Antenanya panjang tidak beruas-ruas.
Contoh speciesnya yaitu kutu buku (Lepisma sacharina), kutu buku dapat merusak buku karena dapat mengeluarkan enzim selulase.
sedangkan
SUB KELAS PTERYGOTA.
Sub kelas Pterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
•) Memiliki sayap.
•) Mengalami metamorfosis.
•) Tipe mulutnya bervariasi.
Contoh
spesiesnya yaitu Helanithermis
sp. (rayap).
Post a Comment