DAMPAK NEGATIF BEGADANG
Begadang merupakan salah satu kegiatan yang
sering kita lakukan meskipun terkadang dirasa tidak perlu. Biasanya, kaum pria
begitu suka dengan kegiatan ini, dan mereka menyelingi melalui berbagai macam
canda, obrolan, atau sekedar makan dan minum bersama. Sejatinya, begadang
sangatlah tidak baik dilakukan karena bisa menghasilkan beragam efek buruk.
Efek
negatif yang ditimbulkan akibat terlalu sering begadang :
1. Konsentrasi menurun – Tidur yang baik memainkan peran
penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal.
Pertama, dapat mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan
masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien.
2. Pelupa – Tidak ingin lupa dengan kenangan
terbaik dalam hidup? Cobalah perbanyak tidur. Pada tahun 2009, peneliti dari
Amerika dan Perancis menemukkan bahwa peristiwa otak yang disebut sharp wave
ripples bertanggung jawab menguatkan memori pada otak.
3. Mudah Lapar – Penelitian
menunjukkan bahwa kurang tidur bisa mengganggu kadar gula darah dan menyebabkan
tubuh memproduksi sedikit leptin, hormon pengendali nafsu makan, dan
menghasilkan lebih banyak ghrelin (kebalikan dari leptin).
Karena faktor perubahan biologis ini,
tak heran jika masih merasa lapar meski baru saja makan yang banyak.Orang yang
sedang dalam kelelahan, biasanya lebih suka mengonsumsi gula dan karbohidrat
sederhana. Akibatnya, tubuh selalu menagih karbohidrat karena gula darah turun
dengan cepat dan perut selalu terasa lapar.Kurang tidur bisa melenyapkan hormon
yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, keinginan menyantap makanan berlemak dan
tinggi karbohidrat akan meningkat. Sehingga menyebabkan orang yang gemar
begadang akan terus menginginkan asupan kalori tinggi.
4. Diabetes
Gula adalah bahan bakar setiap sel
dalam tubuh Anda. Jika proses pengolahannya terganggu bisa menyebabkan efek
buruk. Dalam penelitian yang dilakukan Universitas Chicago, AS, yang meneliti
sejumlah orang selama 6 hari, mendapatkan kondisi ini bisa mengembangkan
resistansi terhadap insulin, yakni hormon yang membantu mengangkut glukosa dari
aliran darah ke dalam sel.
Mereka yang tidur kurang dari 6 jam
per malam dalam penelitian 6 hari ini menemukan, terjadi proses metabolisme
gula yang tidak semestinya. Akibatnya bisa menyebabkan timbulnya diabetes.
5.
Memengaruhi Kesehatan Kulit
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit, atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan.
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit, atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan.
6. Antibodi menjadi lemah
Berdasarkan studi JAMA, mereka yang
tidur kurang dari 7 jam per malam bisa 3 kali lebih rentan mengalami rasa
dingin. Penelitian lain menemukan, pada pria yang kurang tidur akan mengalami
kegagalan untuk menjaga respon imun atau kekebalan tubuh secara normal setelah
menerima suntikan flu. Mereka yang kurang tidur, antibodi yang bekerja setelah
dilakukan vaksinasi hanya bisa bertahan paling lama 10 hari. Kondisi tersebut
sangat berbahaya.
7. Meningkatkan
Risiko Kematian
Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukkan bagaimana pola tidur mempengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukkan bagaimana pola tidur mempengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
Post a Comment